TL-MR3020 with ZTE-MF627

07.02 0
Saya bukan tidak menyukai firmware ori buatan para ahli di TP-Link, tapi suer, saya sebenarnya hanya "penyuka" Linux, jadi setiap hardware yang saya gunakan kalau boleh semuanya serba Linux. Sampe-sampe terakhir kali saya kasih nama anak saya Linux Debian (asli lho itu namanya tertera di Akta Kelahirannya) walaupun dia bukan hardware. Hehehe!

Saking hobbinya, begitu TL-MR3020 nyampe di rumah, nggk sampe 5 menit langsung saya flash menggunakan OpenWRT khusus buat TL-MR3020 yang dibikin Cindy (thumbs up for you Sis).


Kekurangannya nggk bisa konek stabil 3G di Huawei E226 (emang dari sananya, saya liat keluhan di forum openwrt juga di modem jenis ini). Kebetulan saja saya punya modem lainnya yaitu ZTE-MF627 yang saya beli beberapa tahun silam (modem kuno ya?!). Menggunakan modem ini ternyata cukup dan sangat stabil tanpa harus ngerobah settingan di Wifinya sama sekali. Koneksi sampe 3 jam tidak mengalami kendala sama sekali.


Beda dengan Huawei E226 yang tidak bisa disandingkan dengan Wifinya, dimana koneksi 3G akan terputus ketika Wifi dinyalakan. Udah saya coba dengan merobah settingan Wifi tetap saja penyakit ini belum sembuh (semoga di rilis OpenWRT berikutnya udah bisa diatasi).

Selanjutnya, saya pikir ada baiknya saya pake router ini untuk berbagi dengan tetangga saya, hitung-hitung memasyarakatkan internet lah. Tinggal setting seperti biasa (saya gunakan EeeWRT x86 untuk koneksi utama tanpa VPN, sedangkan 3020 saya jadikan client dengan VPN). Moga ada yang mau konek ntar akhir pekan. Soalnya berbagi yang gratis ini susah lho ada yang mau. Suerrr deh, entah kenapa saya kasih gratis aja nggk laku, gmana kalo saya minta bayar alias jualan ya?!



Enjoy the Freedom!

Mematikan ZeroCD di Modem ZTE

02.00 0
Buat teman-teman yang modem ZTE nya susah dideteksi di Linux, berikut cara mematikan fungsi CD-Rom di modem ZTE. Khusus buat yang pake Windows XP aja ya!

Melihat COM Port Modem

Masuk ke "Network Connection" di Windows XP. Cari koneksi yang biasa dipake. (Bisa juga lewat Device Manager, klik kanan Properties Modemnya). Pada contoh di atas, modem ZTE saya terdeteksi di COM5.

Set Putty di COM5
Buka PuTTY, dan setting seperti gambar di atas (Klik di "Serial", isikan COM5). Lalu Open, dan akan terbuka shell (command prompt). Jangan kawatir kalo nggk ada reaksi apa-apa di shellnya.

Command Prompt PuTTY
Karena command prompt PuTTY saya nggk terjadi apa-apa, alias layar kosong warna hitam, maka langsung saja saya ketikkan command line:
AT+ZCDRUN=8

Hasilnya seperti terlihat di gambar:
Close autorun state result (0:FAIL 1:SUCCESS):1
OK

Artinya perintah berhasil dieksekusi tanpa gagal. Nah, jadi sekarang modem udah langsung kedetek dalam Mode Modem, CD-Rom nya udah dinonaktifkan. Jika sewaktu-waktu ingin mengaktifkannya kembali, tinggal eksekusi perintah berikut:
AT+ZCDRUN=9

Semoga berhasil!

OpenWRT Tropicana - OSCAM

19.20 0
Horeeee....! Nah, ini ada rilis terbaru OpenWRT dengan OSCam di dalamnya (6 September 2012). Buat penggemar CardSharing saya yakin udah nggk asing lagi dengan OSCam ini.


OSCam bisa dijalankan di OpenWRT, artinya apa, kita bisa share tiket dalam radius RT/RW cukup dengan sebuah router. Tinggal flash saja router-router pake firmware ini, dan setting OSCam di server, bagikan ke client. Liat berapa PING nya! Hehehe! Apakah teman-teman udah mengerti / menagkap apa yang saya maksudkan?

Download:
Tropicana - OSCam Kernel 3.3.8 svn.9220

Mirror Link:
Tropicana - OSCam Kernel 3.3.8 svn.9220

Sesuaikan dengan tipe router masing-masing (TP Link).
Enjoy the Show!

Huawei E226 di OpenWRT (Tropicana)

04.13 0
Kemaren beli modem Huawei E226 (yg datang ternyata seri yang ini), cukup lah untuk menemani router kesayangan TL-MR3420 berhubung router ini kepake buat RX si OB S9.

Awalnya saya pikir udah OK, nggk perlu matiin ZeroCD untuk konek, karena di firmware Tropicana modem ini kedetek langsung (ttyUSB0 dan ttyUSB1) dan bisa langsung konek karena kebetulan rata-rata modem huawei bisa konek di port ttyUSB0.

Hanya saja ada masalah sedikit. Ketika saya robah LAN IP ke 192.168.2.1, lalu reboot (modem dicolokin), terjadi hal yang aneh yaitu semua settingan kembali ke default (LAN IP kembali ke 192.168.1.1, WAN kembali ke asal seperi sehabis diflash routernya).

Kemungkinan kesalahan saya karena tidak memasukkan konfigurasi ini (ke 60-usb-serial):
usbserial vendor=0x12d1 product=0x1001

Product ID = 1003 hanya ada ttyUSB0 dan ttyUSB1 (Sebelum ZeroCD dimatiin)
Product ID = 1001 dan muncul tambahan ttyUSB2 (Setelah ZeroCD dimatiin)
Kenapa product id nya 0x1001 ya? Padahal ketika terdetek di PC, cukup di 1003 aja bisa konek. Nah, ini dia yang bikin saya bingung juga, karena ketika ZeroCD nya saya matiin, product id berobah menjadi 1001 dan baru bisa dipake di Tropicana tanpa masalah. Bisa reboot dalam keadaan modem tercolok, dan settingan yang tidak kembali ke default lagi.

Jadi, saran saya, buat teman-teman yang menggunakan modem Huawei E-226, coba dimatikan dulu ZeroCD nya sebelum digunakan di OpenWRT Tropicana Edition. Caranya, backup dulu file installasi ke harddisk atau penyimpanan lainnya, baru dimatikan lewat Hyperterminal atau Putty di Windows. Kalo saya, langsung saya matikan lewat minicom di Slackware.

Command buat matiin ZeroCD Huawei E226:
AT^U2DIAG=0

Moga bermanfaat!

OpenVPN di OpenWRT Tropicana Edition

06.04 0
Masih ada yang kesulitan dengan setting OpenVPN di router OpenWRT? Waduh, maaf-maaf kate ye (kata bang Jek), nih tak kasih tutonya lagi kalo masih nggk bisa juga. (Tidak ada posting Trik Internet Gratis dari operator Telkomsel, Three, XL, dan lainnya di sini).

Pertama, tentu saja harus flash dulu routernya pake Firmware bikinan Mbak Cindy (OpenWRT Tropicana Edition), download saja di sini. Installnya boleh pake cara yang mana aja sesuai selera masing-masing (pake kabel CA / DKU boleh, pake langsung lewat LuCI juga nggk masalah), yang penting routernya bisa diflash.

Sebelum mengupload file config OpenVPN ke router, silakan dibikin file Auto Reconnectnya dulu. Anggap saja nama filenya "recon.sh", maka bikin lewat notepad file dengan nama tersebut. Isi filenya:
#!/bin/sh
COUNTER=0
while true
do
ping -c 3 8.8.8.8 > /dev/null
if [ $? -ne 0 ] ; then

let COUNTER=COUNTER+1
else
COUNTER=0
fi

if [ "$COUNTER" -eq 3 ] ; then

COUNTER=0
killall openvpn
openvpn --cd /etc/openvpn --daemon --config 53.ovpn
fi

sleep 1

done
Selanjutnya kita masukkan file configurasi OpenVPN dan recon.sh tersebut ke router. Cara uploadnya juga beragam, bisa lewat Terminal (SCP Command), bisa juga lewat WinSCP. Dan kalau mau ribet dikit (seandainya space masih memungkinkan), install aja sftp server - not tested yet.


Jika sudah, sekarang test OpenVPN (tentunya dengan terlebih dulu konek ke internet) lewat Command Line di Putty atau Terminal:
cd /etc/openvpn
openvpn --config 53.ovpn

Jika sampe pada "Initialization sequence completed", maka OpenVPN udah berjalan dengan lancar, dan ditandai dengan adanya tun0 (misalnya). Liat aja lewat LuCI > Network > Interfaces, jika VPN udah dapat IP, berarti udah OK.

Karena udah OK, sekarang tekan CTRL+C. Edit file "rc.local" (mau lewat command line atau LuCI terserah ya!). Untuk contoh, saya lewat command line aja:

vi /etc/rc.local

Tekan tombol "i" untuk edit file. Isikan:
openvpn --cd /etc/openvpn --daemon --config 53.ovpn
/etc/openvpn/recon.sh &
exit 0
Tekan ESC, lalu tekan SHIFT+Z+Z.

Jangan lupa, file "recon.sh" musti dijadiin file executable, dengan cara:
chmod +x /etc/openvpn/recon.sh

Udah, ya?! Blommm..... Edit dulu Interface LAN (bridge) di Network > Interfaces > LAN > Edit. Tambahin di "Use custom DNS Servers", mau pake DNS dari OpenVPN bisa (misalnya saya di 10.8.0.1 - sesuai dengan server OpenVPN yang saya gunakan), boleh juga pake punya Google, atau dicampur dua-duanya. DNS Google:
8.8.8.8
8.8.4.4

Jika sudah, "Save & Apply".

Nah, ini baru udah selesai. Silakan reboot.
Dah, gitu aja. Mudah kan?! Kalo blom bisa juga coba deh baca-baca lagi komentar di group. Udah lengkap kok!

Sedikit Notes:

Jika teman-teman tidak ingin menggunakan openVPN di firmware ini, silakan edit :
Network > Firewall > Zones Lan > Edit

Ganti centang di "Allow forward to destination zones" dari VPN ke WAN. Hasilnya seperti gambar berikut:


Save & Apply.

Troubleshoot:
OpenVPN putus nyambung, silakan cari konfigurasi yang pas di file *.ovpn nya menyesuaikan dengan konfigurasi server.

OpenWRT K3.3.8-9138 Topicana Edititon by Cindy Wijaya

22.53 0

Hari ini Cindy Wijaya (OpenWRT Indonesia) kembali merilis firmware terbaru. Kali ini udah support OpenVPN lho!

Rilis notenya:
  • Luci
  • Generic 3G/HSPA/EVDO Modem
  • Preconfigured network+firewall config

How to run:
1) Verbose mode
openvpn --cd /etc/openvpn/iix --config myconfig.ovpn

2) Daemon mode:
openvpn --cd /etc/openvpn/iix --daemon --config myconfig.ovpn

Berikut link downloadnya:
http://openwrt.agromapia.com/firmware/tropicana/k3.3.8-9138-openvpn/

Mirror download:
http://download.hackshare.org/openwrt/cindy/firmware/tropicana/k3.3.8-9138-openvpn/


Keterangan tentang mirror download:
Preconfigured network+firewall config:
md5sum.txt
openvpn-mr3020-v1.bin
openvpn-mr3040-v1.bin
openvpn-mr3220-v1.bin
openvpn-mr3420-v1.bin

Original Firmware:
openwrt-ar71xx-generic-tl-mr3020-v1-squashfs-factory.bin
openwrt-ar71xx-generic-tl-mr3040-v1-squashfs-factory.bin
openwrt-ar71xx-generic-tl-mr3220-v1-squashfs-factory.bin
openwrt-ar71xx-generic-tl-mr3420-v1-squashfs-factory.bin

OpenVPN di OpenWRT Router

08.18 0
Sambil menunggu update firmware terbaru buat router OpenWRT di OpenWRT Indonesia (di Facebook Group), saya posting sedikit saja tentang menjalankan OpenVPN client di router OpenWRT.



Lagi nggk mood nulis panjang-panjang, untuk tutorial installasi OpenVPN di OpenWRT silakan menuju link berikut:

OpenVPN sebagai Client di Backfire 10.03.1

Untuk menjalankan OpenVPN secara otomatis saat start-up:
openvpn --cd /etc/openvpn/ --daemon --config namaconfig.ovpn

Seuaikan letak config openvpn-nya di mana.

Enjoy!
Error Install Gnokii di libbluetooth

Error Install Gnokii di libbluetooth

11.00 0
Kabarnya ada sesuatu di FUN nya SC FB, jadinya saya tertarik untuk menginstall Gnokii di router supaya bisa melakukan sesuatu. Hehehe! Tapi, ada sesuatu yang kurang sejak paket bluetooth saya buang di build image x86 yang terakhir.

Saat menjalankan Gnokii, munculnya seperti ini:
root@OpenWrt:/etc# gnokii
gnokii: can't load library 'libbluetooth.so.2'

Tak kirain gara-gara kmod-bluetooth yang belum terinstall, jadi saya install saja dan alhasil masih tetap keluar pesan error tersebut. Selidik punya selidik di forum luar nggk juga menemukan hasil yang memuaskan.

Akhirnya berpikir sejenak dan membaca petunjuk dari "libbluetooth" itu sendiri yaitu file library untuk bluetooh. Cari di paket ketemu dengan bluez-libs, langsung install saja. Hasilnya, Gnokii bisa di-run:

GNOKII Version 0.6.21
Usage:
        gnokii [CONFIG OPTIONS] OPTIONS

CONFIG OPTIONS
                --config filename
                --phone phone_section

OPTIONS
Use just one option at a time.
General options:
          --help
          --version
Monitoring options:
          --monitor [delay|once]
          --getdisplaystatus
          --displayoutput
          --netmonitor {reset|off|field|devel|next|nr}
dst...........

DONE!

NB:
Gunakan help untuk mengetahui perintah / command yang bisa digunakan.

Akses File di MMC Card OpenWRT x86

07.39 0
Untuk mengakses file yang ada di router, banyak cara yang digunakan, misalnya menggunakan WinSCP (yang pake Windows), maupun gFTP (yang pake Linux). Saya sendiri menggunakan Linux, jadi fokusnya ke gFTP. Kali ini saya ingin memindahkan file hasil jepretan Nokia Jadul saya ke PC. Jadi saya fungsikan built-in cardreader yang ada di EeePC 701.

Sebelumnya, kita install dulu SFTP-Server di router:
opkg install openssh-sftp-server

Mount MMC (liat letaknya di /dev, contoh yang saya gunakan di /dev/sdc). Commandnya kira-kira seperti ini aja (simple kok):
mkdir /tmp/sdc
mount /dev/sdc /tmp/sdc



Udah, gitu aja, silakan buka gFTP dan login ke router menggunakan root account.

Silakan pindah-pindah filenya.

Done!

Opkg Lists Folder

09.02 0
Opkg-Lists adalah folder dimana list paket dari repo OpenWRT setelah kita melakukan "opkg update" tersimpan. Secara default, letaknya ada di /var/opkg-lists. Folder ini akan bersih kembali setelah router direboot sehingga kita harus melakukan update lagi setiap akan menginstall aplikasi.

Kalo space masih tersedia, ada baiknya opkg-lists disimpan di folder yang permanen. Saya menyimpannya di /mnt/opkg-lists.

Bikin foldernya dulu:
mkdir /mnt/opkg-lists

Setelah itu, edit /etc/opkg.conf atau lewat LuCI di:
System > Software > Configuration

Ganti "lists_dir ext /var/opkg-lists" menjadi:
lists_dir ext /mnt/opkg-lists

opkg.conf


Done!

Cara Bikin ExtRoot Untuk Menambah Space

06.19 0
Hari ini saya bikin lagi ExtRoot untuk router OpenWRT x86. Partisinya kebetulan udah saya persiapkan terlebih dahulu menggunakan GParted yang terinstall di SliTaz (saya bikin setelah menginstall OpenWRT x86 dari LiveUSB SliTaz). Pada dasarnya, partisi udah ter-mount secara default di image OpenWRT x86 yang saya bikin, tapi langkah-langkahnya biar saya uraikan lagi secara umum.

Pertama, kita menentukan terlebih dahulu letak partisi yang akan kita jadikan ExtRoot ada di mana. Cek di /dev tentunya. Kalo udah tau pasti letaknya (misalnya dalam contoh ini partisi yang saya pake adalah /dev/sda4 untuk file sistem ext4, dan /dev/sda3 untuk swap).

Edit file /etc/config/fstab dengan menyesuaikan partisi tadi (/dev/sda4):

nano /etc/config/fstab
Untuk command edit silakan menggunakan nano yang udah secara default terinstall di OpenWRT x86. Edit option target /home, robah jadi /mnt/sda4. Buang aja enabled_fsck jika kepengen (untuk contoh, saya kasih # artinya setting ini tidak kita gunakan walaupun secara default memang tidak digunakan yang ditandai dengan nilai '0' itu).

(Jika storage yang tersisa setelah install OpenWRT x86 langsung di format, maka partisinya akan otomatis dimount, jadi langkah di atas bisa dilewati saja untuk x86)

Selanjutnya, kita "enable" fstab agar setiap boot ia dieksekusi. Lalu kita jalankan fstab dan cek apakah partisi (/dev/sda4) udah dimount:

Partisi dimount /mnt/sda4
/etc/init.d/fstab enable
/etc/init.d/fstab start
df -h

Selanjutnya, eksekusi command berikut ini untuk membuat extroot:

Command ExtRoot

tar -C /overlay -cvf - . | tar -C /mnt/sda4 -xf - && mkdir -p /tmp/cproot && mount --bind / /tmp/cproot && tar -C /tmp/cproot -cvf - . | tar -C /mnt/sda4 -xf - && umount /tmp/cproot

Commandnya saya jadikan satu baris biar cepat. Sesuaikan /mnt/sda4 dengan letak mount partisi yang kita bikin di fstab dan terlihat di "df -h".

Setelah eksekusi selesai, edit kembali fstab:

nano /etc/config/fstab
Perhatikan "option target" kita comment dengan # untuk menonaktifkan fungsi ini (silakan didelete jika mau). Tambahkan baris:
option is_rootfs 1

Jika sudah, silakan REBOOT.
Done!

Referensi lengkap:
http://www.facebook.com/groups/openwrt/doc/343770922330605